Banyak rekan atau sahabat yang mungkin bertanya "kenapa dialek orang papua agak membingungkan ? Jelas bahasa Indonesia digunakan setiap hari di Papua. Namun tidak sedikit juga ada beberapa bahasa yang kami singkat. Bukan dijadikan "singkatan" tapi katanya memang kami buat sesingkat mungkin, seperti Saya = Sa, Kamu = Ko; Koe, Pergi = Pi, Punya = Pu, ke mana = Ke, dll. Selain bahasanya dialeknya pun berbeda dan mempunyai ciri khas masing-masing ditiap daerah di Papua. Dialek dari Biak, Jayapura, Sorong, Wamena bahkan Merauke memiliki dialek/logat yang berbeda demikian pula di daerah lain d Papua. dan tiap-tiap dialek memilik kata-kata tambahan khusus yang menggambarkan ciri tiap daerah, seperti : Jayapura - "ya" ; Biak - "kah" ; Merauke - "pele" ; dll. namun adapula kata-kata yang di gunakan secara umum diseluruh pelosok di Papua seperti di bawah ini.
Untuk menggunakan dialek Papua yang harus diingat adalah :
- Kata ganti kepunyaan selalu terpisah dengan Subjek dan selalu Subjek yg diucapkan terlebih dahulu sebelum kata ganti kepunyaan. Contoh: "Ini rumahku = Ini sa pu rumah.", "Istrimu cantik sekali = ko pu maitua cantik skali."
- Untuk kata kerja (Predikat) tidak banyak perbedaan . . Biasanya ada kalimat yg pengucapannya "Subjek" dulu, lalu "predikat". Contoh: "Kata siapa saya ke sana? = Siapa yg bilang sa ke sana?". Tapi pada umumnya kata kerja (predikat) masih sama seperti bahasa Indonesia baku (EYD).
- Kata "sudah" biasanya digunakan untuk kata ganti "lah" pada akhir kalimat dan tidak sambung dengan kata kerjanya. Contoh: "Makanlah sedikit biar tidak sakit perut = makan sudah sedikit biar tra sakit perut." "Tidurlah, jangan terlalu banyak begadang = Tidur sudah, jang terlalu banyak tahan mata."
- Kata / Imbuhan "e" / "eh" biasa digunakan untuk kata ganti "Yah" di akhir kalimat. Contoh:"Aku koq makin gendut yah. . ? = Sa macam tambah gode eh. .", "Kalo udah mau berangkat, kabarin aku yah. . = Kalo su mo jalan, kas tau sa ee . ."
- Kata "Mo" selain berarti "Mau", biasa juga digunakan pada akhir atau pertengahan kalimat sebagai penegas kalimat yaitu "Kok". Contoh:"Ah, aku tadi lihat kok kamu sama dia jalan. = Ah, sa tadi ada lihat mo ko sama dia jalan", "Kalian berdualah yang ke sana. . = Kam dua sudah mo yang ke sana. .", "Ah kata siapa? tadi aku ga ke sana kok = Ah siapa yg bilang? tadi sa tra ke sana moo. ."
- Kata "To" / "Toh" juga biasa digunakan sebagai penegas kalimat sebagai kata "Kan/Lah". Dan biasa digunakan di akhir atau tengah kalimat tanya. Contoh: "Aku bilang juga apa kan. .? Makanya jangan bandel! = Sa su bilang toh?? Makanya jang kapala batu!", "Ya kamulah. . Masa saya yg ke sana? = Yo koi too. . Masa sa yang ke sana?", "Tadi kalian berdua kan yg masak? = Tadi kam dua to yg masak?"
- Kata "Kah" selain sebagai kata tanya, juga sering digunakan untuk pelengkap suatu kalimat. Contoh: "Eh, kalo kamu gajian, aku juga ditraktir dong. . = Eh, kalo ko gajian, traktir sa jg kaah. .", "Sayang, jangan marah2 dong. . nanti cepat tua loh. . = Sayang, ko jang marah2 kaahh. . nanti ko cepat tua. ."
- Kata "Baru" dalam dialek Papua juga punya fungsi sebagai pelengkap atau penegas kalimat. Contoh: "Kamu kan udah makan. . = Ko su makan baru. .", "Kamu anak cowok, kenapa pake rok? = Ko anak laki2 baru, kenapa pake rok?"
Sangat berguna, terima kasih^^
BalasHapus